Harga Tiket Masuk Wisata Taman Sari Jogja

Taman Sari Jogja
 Wisata Taman Sari Jogja

Harga Tiket Masuk Wisata Taman Sari Jogja jadi salah satu kota yang tawarkan banyak tempat wisata yang bervariatif. Satu diantaranya tempat wisata yang populer yakni Taman Sari Jogja. sebuah tempat wisata yang memiliki mode arsitektur yang paling unik. Kenapa demikian? Karena, mode arsitekturnya menyatukan dua elemen yakni arsitektur jawa dan arsitektur Portugis. Kekhasan ini yang jadi salah satu daya tarik yang dipunyai oleh tempat wisata ini.

pada intinya tidak utuh dan saat ini tidak dipakai seperti dulu. Tapi, walaupun kondisinya telah tua, masih tetap banyak wisatawan lokal dan asing yang tiba ke sini karena bangunannya yang bagus sekali perhatian. Apalagi bangunan ini sebagai segi dari bangunan Keraton Yogyakarta.

landmark ini sebagai segi dari bangunan Keraton Yogyakarta, mode arsitektur yang digotong berbeda dengan bangunan pokok.

Baik dari sisi artistik atau sisi fungsionalitas, karena Taman Sari Jogja lebih tematik dengan memperlihatkan segi pemandian yang membuat memperoleh panggilan Water Castle atau Istana Air.

Ketidaksamaan itu yang membuat beberapa wisatawan yang telah bertandang ke Keraton Yogyakarta masih terasa belum lengkap saat sebelum bertandang ke Taman Sari, karena apa yang disajikan Taman Sari memang berbeda sama yang ada di Keraton Jogja.

Selain itu, jumlahnya pengunjung yang penuhi Taman Sari setiap harinya, ditambah ketika akhir minggu dan musim berlibur, karena oleh lokasi landmark ini memang lumayan vital.

Lokasi Taman Sari Jogja

Yakni di Jalan Komplek Taman Sari, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta yang sejak dulu sampai saat ini jadi tempat rekreasi.

Agar bisa berkunjung Taman Sari pun tidak susah, karena dari Keraton Jogja jaraknya cuma sekitar 1 km, tepatnya di dekat alun-alun Selatan Yogyakarta.

Jika keluar dari Jalan Malioboro tinggal bawa kendaraan ke Keraton atau Alun-alun Utara Jogja.

kemudian rekan-rekan bisa ambil jalan ke arah barat alun-alun. Kelak rekan-rekan akan mendapati perempatan pertama dan ambil jalan yang belok arah ke kiri dan turuti jalan itu sampai di lokasi.

Nah, jika rekan-rekan tidak ingin kewalahan, karena itu rekan-rekan juga bisa memarkirkan kendaraan pada tempat parkir keraton. Tempat parkir ini ada di samping timur alun-alun. Kelak rekan-rekan tinggal bayar parkir sebesar Rp. 10.000-Rp. 15.000 saja.

Harag Tiket Masuk Wisata Taman Sari Jogja

Taman Sari Jogja yang dibuka untuk umum pada pukul 08.00 - 17.00 WIB ini, ticket masuk dengan harga Rp.5.000 untuk turis lokal dan Rp.12.000 untuk turis asing.

Kalau ingin mengetahui lebih lengkap histori Taman Sari dan kegunaan dari tiap bangunan yang berada di tempat ini, teman-teman bisa menyewa pemandu rekreasi dengan biaya Rp.25.000 - Rp.30.000.

Taman Sari Jogja
 Wisata Taman Sari Jogja

Pastikan guide yang membantu perjalanan teman-teman memiliki lisensi, karena cukup banyak pemandu rekreasi di Taman Sari yang tidak memiliki lisensi.

Hingga informasi yang dikatakannya bertolak-belakang dengan realitas sejarah dan cenderung memberikan beberapa cerita berlebihan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sejarah Mitos Taman Sari Jogja

Banguna yang didirikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I. Taman Sari Jogja yang dibangun sekitar tahun 1758 sampai dengan 1765. Pada awalnya taman ini memiliki julukan "The Fragrant Garden" yang memiliki luas 10 hektar lebih dengan total bangunan yang berdiri sebanyak 57 bangunan.

Meliputi gedung, kolam pemandian, danau serta pulau buatan beserta lorong bawah air, kanal air, jembatan gantung dan berbagai jenis bangunan lainnya.

Taman Sari yang efektif digunakan sekitar tahun 1765 - 1812, kabarnya dibangun di atas beberapa puing Pesanggrahan Garjitawati atau sisa keraton lama.

Yang dibangun dan digunakan oleh Susuhunan Paku Buwono II sebagai peristirahatan kereta kuda yang hendak dibawa ke Imogiri.

Taman Sari Jogja
 Wisata Taman Sari Jogja

Semua ongkos pembangunan Taman Sari dijamin oleh Tumenggung Prawirosentiko yang waktu itu memegang sebagai Bupati Madiun. Sebagai imbalannya, masyarakat Madiun dibebaskan dari kewajiban bayar pajak.

Pimpinan project pembangunan Taman Sari, permulaannya digenggam oleh Tumenggung Mangundipuro. Tapi ditengahnya perjalanan dia memundurkan diri sampai ditukar oleh Pangeran Notokusumo.

Dan yang bertindak selaku arsitek adalah seorang bernegara Portugis yang dikenal namanya Demang Tegis. Karenanya style arsitektur dari Taman Sari sebagai gabungan antara style arsitektur Jawa dan Portugis.

Walau peran khusus dari Taman Sari sebagai taman istana, tapi jika disaksikan dari style bangunannya dipakai sebagai benteng pertahanan paling akhir, di saat istana memperoleh gempuran dari musuh.

Kedua peranan yang bersatu dalam satu bentuk bangunan itu, jadikan landmark ini memiliki nilai plus dibanding bangunan-bangunan kuna yang lain, pokoknya yang ada di Yogyakarta.

Taman Sari Jogja
Wisata Taman Sari Jogja

Kompleks Taman Sari terdiri atas 4 sisi, yakni: danau dan pulau buatan disebelah Barat, Pemandian Umbul Binangun di sebelah Selatan danau buatan, Kolam Garjitawati dan Pasarean Ledok Sari yang ada di sisi Selatan.

Dan beberapa bangunan yang berdiri disebelah Timur danau buatan sampai mengarah Timur dan Tenggara Kompleks Magangan.

Pesona Taman Sari Jogja

Mayoritas dari kompleks bangunan yang paling fenomenal pada jamannya itu saat ini kondisinya betul-betul memprihatinkan.

Ada yang tinggal beberapa puingnya saja, bahkan juga ada juga bangunan yang tinggal namanya saja karena telah ganti wujud dan berbeda peranan.

Beberapa tersisa keelokan dan keelokan Taman Sari yang saat ini bisa dicicipi tinggal bangunan yang berada di samping Barat Daya Kompleks Kedhaton.

Walau tidak seindah dan semegah di saat dipakai, daya tarik yang dikeluarkan Taman Sari bisa dicicipi sampai saat ini, khususnya dari sisi artistik dan kekhasan bangunannya.

Daya tarik itu sudah dikeluarkan dari muka pintu gerbang masuk lewat ornamen pada dinding gapura yang berwujud ukir-pahatan-ukiran elok.

Taman Sari Jogja
Wisata Taman Sari Jogja

Melewati dua pintu ke, akan terlihat 2 biji kolam dengan airnya yang mempunyai warna kebiru-biruan menyongsong kedatangan rekan-rekan.

Karena tempat rekreasi ini ialah cagar budaya dan bukan kolam pemandian, tentu saja kolam berair jernih itu tidak boleh digunakan mandi dan berenang, kecuali cuma untuk disaksikan.

Kedua kolam itu ialah sisi dari 3 tempat kolam pemandian yang ada di Taman Sari.

Ketiga tempat kolam pemandian itu masing-masing yang mempunyai nama Umbul Kawitan untuk kolam putri-putri raja, Umbul Pamuncar untuk kolam beberapa selir raja, dan Umbul Panguras yang disebut kolam khusus raja.

Pada tempat kolam ini dihias ornamen serupa air mancur dengan wujud kepala naga dan disekelilingnya dihias pot-pot bunga untuk menambah daya magnet interior.

Masih di sekitar tempat kedua kolam, ada sebuah gapura pentas yang dahulu hanya dapat dimasuki Sultan dan keluarganya.

Taman Sari Jogja
Wisata Taman Sari Jogja


Di atas ketinggian gapura berikut Sultan cicipi cantiknya pemandangan Taman Sari yang dahulu masih diperlengkapi dengan danau bikinan dan taman yang menghampar berhias beragam jenis tipe bunga.

Di sini Sultan satu waktu nikmati tarian yang dibarengi musik gamelan.

Di lokasi yang dulu menjadi tempat individu Sultan itu dapat disaksikan sebuah periuk yang dulu digunakan oleh istri-istri raja untuk bercermin dan almari pakaian Sultan.

Gapura panggung itu dilengkapi dengan tangga yang dibikin dari kayu jati dengan kondisi yang kuat dan berkesan unik.

Bangunan seterusnya yang ada di Taman Sari adalah Gapura Agung sebagai tempat penghentian kereta kencana yang dinaiki Sultan dan keluarganya.

Gapura sebagai pintu masuk keluarga Sultan ini dikuasai ornamen berbentuk bunga dan sayap burung.

Tidak jauh dari Gapura Agung, ada pesanggrahan yang dahulu digunakan Sultan untuk tempat bersemedi dan membuat taktik perang, dan untuk simpan baju perang, senjata dan menyucikan keris.

Taman Sari Jogja
Wisata Taman Sari Jogja

Di muka Pesanggrahan ada pekarangan yang digunakan beberapa prajurit untuk latihan perang.

Tempat menarik lainnya yang ada di Taman Sari adalah Sumur Gumuling yang mempunyai peranan sebagai mushola bawah tanah.

Mushola ini terdiri dari 2 tingkat berwujud melingkar 360 derajat dengan bagian tengah berlubang dan dibikin untuk hasilkan tata akustik yang baik.

Sampai ketika imam pimpin sholat, suaranya bisa kedengar ke seluruh penjuru ruang. Pada sisi tengah mushola yang berlubang ada ruangan berwujud persegi yang disekelilingnya disambungkan 5 anak tangga.

Peluang dahulu digunakan untuk mengumandangkan adzan.

Karena bangunan mushola bawah tanah ini betul-betul unik dan artistik, membuat kerap jadi lokasi ambil foto prewedding.

Cuma untuk ke mushola bawah tanah ini, rekan-rekan harus jalan menuruni anak tangga dan lewat lorong-lorong yang panjang.

Tempat terakhir yang masih ada di Taman Sari adalah Gedung Kenongo. Gedung tertinggi di Taman Sari ini dahulu berperan sebagai tempat bersantap raja.

Demikian info yang bisa kami beri. Bila rekan-rekan mempunyai pengalaman lain, bisa share ke kami. Mudah-mudahan berguna. Janganlah lupa untuk membagi artikel ini ke yang lain ya, supaya lainnya juga paham Tempat Wisata di Jogja yang harus dikunjungi. 

Source: Restindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Tumpeng Menoreh

Tempat Wisata di Jogja